Pandemi Covid-19 belum usai. Akhir-akhir ini Indonesia dilanda kenaikan angka positif Covid-19. Hal ini berbanding lurus dengan permintaan kebutuhan oksigen bagi para pasien. Akibatnya, banyak terjadi kelangkaan pasokan oksigen beserta tabungnya. Terdapat alternatif lain untuk menanggulangi ini, yaitu dengan konsentrator oksigen.
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Dikutip dari laman Kemenko PMK pada Selasa, 13 Juli 2021, ia menyatakan bahwa pengembangan konsentrator oksigen dapat membantu antisipasi kekurangan pasokan oksigen di rumah sakit (RS) maupun yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), oksigen konsentrator adalah sebuah alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis secara portable dan oksigen yang diberikan memiliki kadar saturasi di atas 93 persen. Kemenko PMK RI sesuai National Center for Biotechnology Information (NCBI) mendefinisikan konsentrator oksigen merupakan perangkat yang menarik udara di sekitar yang kemudian difilter dengan serangkaian proses untuk menyaring debu, bakteri, dan partikel lainnya.
Terdapat dua jenis konsentrator oksigen yaitu stasioner dan portable. Menurut NCBI, perbedaan antara keduanya dapat dikategorikan menjadi empat faktor yaitu saturasi oksigen yang dikeluarkan, ukuran dan berat konsentrator oksigen, daya yang dibutuhkan, serta harga. Konsentrator oksigen stasioner dapat mengeluarkan oksigen yang lebih tinggi namun dengan biaya yang lebih rendah. Sedangkan konsentrator oksigen portabel memiliki ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan sehingga lebih fleksibel untuk dibawa kemana-mana.
Berdasarkan NCBI, konsentrator oksigen bekerja dengan dua proses. Pertama, proses pengkonsentrasian, mesin akan memaksa udara untuk masuk ke salah satu dari dua silinder yang ada. Silinder itu memiliki bahan penyaring molekul berbentuk membran semipermeabel. Di tempat penyaringan itu, nitrogen diserap, dan menyisakan oksigen pekat (memiliki konsentrasi hingga 90 persen atau lebih tinggi) bersama dengan gas-gas kecil yang berada di udara ruangan. Dalam waktu bersamaan, silinder lain mengdesorpsi nitrogen dan menarik keluar menuju atmosfer.
Kedua, fungsi silinder pada konsentrator oksigen yang lain adalah memberikan aliran oksigen terus menerus kepada pasien. Konsentrator oksigen pada umumnya dapat memberikan aliran oksigen 0,5–5 L·min−1 (konsentrator oksigen aliran rendah), sementara beberapa model lain dapat menghasilkan hingga 10 L·min−1 (konsentrator oksigen aliran tinggi).
JACINDA NUURUN ADDUNYAA