Tak lama lagi umat muslim seluruh dunia akan menjalani ibadah haji di Tanah Suci. Agar ibadah lancar tentu diperlukan kondisi tubuh sehat dan bugar, karena ibadah haji banyak menguras fisik. Karena itulah calon jemaah harus mempersiapkan diri, salah satunya adalah kewajiban menjalani vaksinasi.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD KAI, FINASIM mengatakan, ada tiga vaksin yang harus dijalani setiap calon jemaah haji. Ia mengatakan, pemberian tiga vaksin ini untuk mencegah penyakit atau gangguan kesehatan pada pernafasan atas. "Vaksin pneumonia, influenza serta vaksin meningitis," kata dia dalam kegiatan bersama MSD di kantor PAPDI, Jakarta, Senin (29/4/2024).
Ingin Ibadah Haji Lancar dan Tetap Sehat? Tiga Vaksin Ini Harus Disiapkan bagi Calon Jemaah Hal Penting yang Perlu Disiapkan Jemaah Haji Lansia agar Maksimal Ibadah di Tanah Suci 13 Calon Jemaah Haji Mamuju Belum Vaksin Meningitis, Terancam Gagal Berangkat
Pneumonia Penyakit yang Sering Ditemukan Selama Musim Haji, Calon Jemaah Dianjurkan Vaksin PVC Jadwal Resmi Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Ibadah Haji 2024 dari Kemenag Ibadah Haji 2024, Arab Saudi Beri Sejumlah Kemudahan untuk Jemaah Haji Indonesia
Sosok Paitun, Calon Jemaah Haji Tertua Kabupaten Malang Jatim, Masih Sehat Meski Berusia 92 Tahun Tak hanya menyerang bayi dan anak anak, penyakit ini bisa juga menyebabkan infeksi pada orang dewasa. Karena itu, vaksin ini sangat dianjurkan kepada lansia berumur diatas 50 tahun maupun pengidap penyakit kronis, seperti diabetes, asma, gangguan ginjal atau penyakit jantung.
Pneumonia merupakan peradangan jaringan paru yang utamanya disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, dan jamur. Penasihat Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD KAI, FINASIM menuturkan, calon jemaah dianjurkan untuk mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin PCV. Vaksin ini mampu bertahan selama 5 tahun dengan artian vaksin ini tidak memerlukan booster kecuali diperlukan.
"Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan para jamaah dan melindungi mereka dari risiko pneumonia, sebagai penyakit yang sering ditemukan selama musim Haji," ungkap dia. Selain mencegah pneumonia, vaksinasi PCV juga dapat membantu mencegah beberapa penyakit lain, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Dr. dr. Sukamto Koesnoe memaparkan, pasca kepulangan haji para jemaah haji seringkali mengalami keluhan batuk.
Influenza mudah menular melalui dorplet, udara atau kontak langsung dengan penderita pada keadaan yang padat dan berdesak desakan. Karenanya diperlukan vaksin influenza, dimana setiap tahunnya memiliki jenis virus yang berbeda beda. Vaksin ini memiliki daya tahan selama satu tahun.
Vaksin ini dianjurkan juga bagi mereka yang memiliki penyakit kronis seperti sakit jantung, gangguan pernapasan, diabetes maupun pasien imunodefisiensi. Aktifitas haji di Arab Saudi sangat berisiko terhadap penyebaran bakteri gram negatif Neisseria Meningitiis, yang mengakibatkan penyakit Meningitis. Pemberian vaksin meningitis ini merupakan vaksin wajib sesuai dengan imbauan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2002, karenanya vaksin ini diberikan gratis oleh pemerintah sebagai syarat calon jemaah haji.
Ketiga vaksin yaitu meningitis, influenze dan pneumonia tidak boleh diberikan sekaligus. Vaksin meningitis dan influenza bisa diberikan dalam waktu bersamaan. Sementara vaksin pneumonia baru bisa diberikan sepekan setelah pemberian vaksin meningitis dan influenza.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.