Setiap 28 Juli, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia. Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), peringatan Hari Hepatitis Sedunia merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya penyakit yang menyerang hati ini. Dalam program WHO, Hari Hepatitis Sedunia menjadi salah satu dari delapan peringatan Hari Kesehatan yang diselenggarakan oleh WHO.
Tema yang diangkat oleh WHO pada Hari Hepatitis Sedunia 2021 adalah “Hepatitis Can’t Wait”. Dengan tema ini, WHO menekankan beberapa hal berikut:
Peringatan tahunan ini tidak lepas dari upaya penanganan hepatitis yang sudah dilakukan sejak dulu. Selain itu, banyaknya penderita hepatitis, terutama hepatitis B dan C, membuat kampanye peringatan hepatitis seperti Hari Hepatitis Sedunia menjadi penting untuk terus dilakukan.
Dilansir dari laman resmi Department of Health and Human Services Amerika Serikat, sebanyak 257 juta orang hidup dengan Hepatitis B kronis. Selain itu, 71 orang di dunia hidup dengan Hepatitis C kronis. Dengan jumlah total sekitar 330 juta orang penderita kronis, hepatitis menjadi penyakit yang upaya penanganannya penting untuk terus disuarakan.
Tanggal 28 Juli dipilih sebagai tanggal peringatan Hari Hepatitis Sedunia karena merupakan tanggal lahir Dr Baruch Blumberg. Dia adalah dokter penemu virus Hepatitis B pada 28 Juli 1967. Dua tahun setelahnya, Dr. Baruch Blumberg berhasil menemukan vaksin untuk melawan infeksi Hepatitis B. Tidak hanya berhenti pada penemuan vaksin, Dr. Baruch Blumberg terus melakukan inovasi untuk melawan virus hepatitis. Berbagai upaya tersebut kemudian membawanya memperoleh Hadiah Nobel di bidang Fisiologi pada 1976.
Kini, upaya Dr Baruch Blumberg tersebut diteruskan oleh WHO. Dengan menjadikan Hari Hepatitis Sedunia sebagai salah satu hari kesehatan tahunan, WHO berharap bahwa penderita hepatitis bisa terbebas dari penyakit dan stigma yang melekat pada mereka.
NAOMY A. NUGRAHENI