4 Bahan Alami Mengatasi Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Kita tidak bisa mengontrol kandungan yang terdapat pada setiap makanan. Keracunan makanan umumnya disebabkan oleh kuman (bakteri, jamur, parasit, atau virus) yang ikut tertelan bersamaan dengan makanan.

Situasi ini biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi makanan basi atau yang proses persiapannya tidak higienis. Jika mengalami keracunan makanan, ada beberapa langkah langkah pertama yang dapat dilakukan di rumah, yaitu memberikan cairan dengan minum air putih, jus buah, atau larutan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Korban harus istirahat dan menghindari makanan yang berat.

Pelatih Filipina Diancam Dibunuh Jelang vs Timnas Indonesia, Menpora: Diproses Hukum Wartakotalive.com SINOPSIS Drama Korea Squid Game 2, Diperankan Aktor Seong Gi Hun, Begini Bocoran Kisahnya Lagu Thohirul Qolbi Lirik Arab, Latin dan Artinya

Penting juga untuk memonitor kondisi korban dengan seksama, terutama jika gejala semakin parah atau berlanjut lebih dari 48 jam. Di sisi lain ada beberapa bahan bahan alami di sekitar kita yang dapat mengatasi keracunan makanan. Hal ini diungkapkan oleh Nutritionist Mochammad Rizal, S.Gz,MS.

Air kelapa itu bisa sebagai elektrolit banyak kaliumnya. "Air kelapa dapat mengganti cairan yang hilang ketika diare dan muntah (karena keracunan)," jelas Rizal pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Minggu (25/5/2024). Bahan yang kerap dijadikan sebagai bumbu dapur ini ternyata bisa membantu untuk mengurangi rasa mual.

Selain itu jahe juga bermanfaat merelaksasi sistem pencernaan. Buah ini ternyata memiliki fungsi yang sama dengan buah kelapa. "Pisang itu hampir sama dengan air kelapa. Jadi dia tinggi kalium sebagai elektrolit untuk mencegah dehidrasi," jelas Rizal.

Bahan makanan ini mengandung probiotik yang berfungsi untuk memulihkan keseimbanga bakteri di dalam usus. Ketika seseorang mengalami keracunan dan diare, maka telah terjadi ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di dalam usus. "Hingga bisa dibantu dengan konsumsi yoghurt," tutupnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *